A Journey

Akhirnya Liga Inggris disiarkan langsung di Indonesia. Tapi sayangnya hanya 8 kota besar saja yang bisa menyaksikan partai seru di musim kompetisi 2008/2009. Ya,...Aora TV,...hmmm, nama yang asing bagi telinga kita bukan?

AORA TV lah pemegang hak siar eksklusif selama satu tahun di Indonesia. Secara resmi AORA TV belum diperkenalkan di Indonesia. Sesuai jadwal yang tertera di website mereka, Aora TV akan diperkenalkan di awal 2009 mendatang. Beberapa halaman di web nya pun masih belum kelar tuh,..."this page is under construction",...kira-kira seperti itu tulisannya. Mereka menawarkan paket Liga Inggris Rp 1,7 juta untuk jangka waktu 1 tahun dan bisa diperpanjang. Tapi sayang,....hanya 8 kota besar di Indonesia yang bisa menikmati siarannya untuk saat ini. Hmmmm,..repot...tapi kok hebat amat ya,...TV baru bisa langsung beli hak siar Liga Inggris. US $ 25 juta boooo,....

Untuk lebih jelasnya silakan kunjungi web Aora TV

Pekan ini adalah awal dimulainya pertarungan panjang memperebutkan mahkota tertinggi di jagat sepakbola Inggris, Barclay Premier League (Liga Inggris). Beberapa tim kuda hitam mulai memperlihatkan geliatnya untuk mendobrak kemapanan The Big Four ( Man. United, Arsenal, Liverpool, Chelsea). Yang menjadi sorotan adalah tim London Utara, Tottenham Hotspur. Mereka menunjukkan agresifitas luar biasa selama bursa transfer pemain. Setidaknya mereka telah menggelontorkan dana lebih dari 50 juta pound untuk merekrut pemain berkualitas.

Gegap gempita kompetisi Eropa juga sangat terasa di Indonesia. Namun sayang, hingga hari ini masih belum ada berita gembira bagi para penggemar Liga Inggris. ASTRO TV masih belum memastikan apakah akan menyiarkan Liga Inggris atau tidak. Tapi sepertinya ASTRO tidak akan menyiarkan Liga Inggris musim ini. Konon Liga Inggris ditawarkan US $ 25 juta selama satu musim kompetisi. Wah,..luar biasa,...angka yang cukup fantastis bagi stasiun TV lokal,..he.he...

Padahal tahun lalu ASTRO menggembar-gemborkan bahwa merekalah pemegang hak siar Liga Inggris untuk musim kompetisi 2007 – 2011. Dasar nih,....ujung-ujungnya nipu juga,..

Hmmmm,...pasti sangat mengecewakan bagi mereka yang sudah beralih ke ASTRO demi Liga Inggris. Saya pikir ini sudah termasuk penipuan. Seharusnya YLKI bisa bertindak tegas.

Tapi,...semuanya memang uang yang menentukan,...kalo saya mah masih mengandalkan RCTI yang gratisan,..setidaknya sampai 2009 mungkin. Sebab setelah 2009 bisa jadi semuanya bakal jadi acara berbayar. Hmm,..nasiiib.

Jadi lebih baik main big match saja lah di PS,...

Ternyata susah juga jadi trader. Apalagi di saat loss..hmmm,sepertinya dunia jadi gelap tak tentu arah. Apa karena terlalu pemula? Mungkin juga. Atau jangan-jangan karena terlalu serakah gara-gara tak pernah lihat dollar sebelumnya. Nah ini yang lebih mungkin. Tapi dua-duanya sangat mungkin sepertinya. Yah, maklumlah, $1 terasa begitu berarti buat pengangguran seperti diriku.

Sebentar lagi bulan Ramadhan tiba, sementara aku masih tak beranjak dari kondisi yang nyaris sama seperti Ramadhan tahun lalu. Hmmm,...menyedihkan. Jangankan $$$$, rupiah pun terasa begitu susah diraih.

Ada saat-saat tertentu dimana aku berpikir bahwa dunia ini tidak adil. Kenapa harus ini yang aku lalui. Tak adakah jalan yang lebih indah selain ini. Sepertinya, semuanya sudah aku lakukan.
Hmmm,...Ya Allah,..ampuni diriku jka melupakan-Mu. Berilah hati ini kesabaran. Aku hanya berharap dan berusaha, suatu saat nanti bisa meraih impian. Aku hanya ingin jalani ini dengan sabar dan ikhlas. Jika ini yang terbaik buatku, ijinkan aku melaluinya dengan indah.

Semoga kami termasuk orang yang Engkau berkahi.

Januari 2008 saya membulatkan tekad untuk mulai belajar bisnis online. Apapun itu, saya harus menjadi orang yang besar. Saya punya banyak impian,...saya ingin meraihnya suatu hari nanti.
Namun ternyata belajar bisnis online tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Butuh kesabaran dan kedisplinan tinggi untuk meraih dollar pertama dari bisnis online, setidaknya 1 hingga 2 tahun. “Oh no,....ini terlalu lama buatku”,...

Maret 2008 saya mulai mundur dari pembelajaran bisnis online. Dan secara tidak sengaja saya menemukan FOREX atau Foreign Exchange atau biasa disebut dengan VALAS (perdagangan mata uang). “Wah,..sepertinya menarik,...ini sih gue bangeets”,...saat itu juga saya langsung mencari segala hal yang berhubungan dengan Forex.

Beberapa hari kemudian saya pun mendaftarkan diri ke Marketiva. Marketiva adalah salah satu broker internasional yang berasal dari Swiss. Saya pun mulai belajar “trading” secara virtual melalui software mereka, Streamster.

Setelah merasa cukup bekal, saya mencoba mulai trading secara live, yaitu menggunakan uang nyata. Kemudian saya pun trading dengan menggunakan beberapa alat bantu (indikator) dan signal yang diberikan oleh beberapa broker. Hasilnya ternyata cukup mengejutkan, karena saya RUGI hingga 50 % dari modal awal. Wah,...repot nih kalau seperti ini terus.

Akhirnya saya mencoba trading dengan gaya saya sendiri dan tidak berdasarkan indikator maupun free signal dari broker. Hasil yang saya peroleh ternyata justru lebih menguntungkan.
Dasar transaksi yang saya lakukan adalah berita ekonomi dari mata uang utama dunia, misalnya US $, Poundsterling dan Euro .

Berdasarkan hasil awal yang positif, sepertinya saya semakin tertarik untuk fokus menjadi seorang TRADER. Setidaknya inilah hal terbaik yang bisa saya lakukan saat ini.

Hal yang paling tidak saya suka saat kecil dulu adalah menjadi PNS. Hmmmm,...sepertinya terlalu berlebihan. Paling tidak itu yang saya rasakan. Bagi saya menjadi seorang PNS itu susah kaya. Apalagi kalau jadi PNS yang jujur dan berbakti di Indonesia. Wah, wah,...nggak kebayang deh,..gaji pas-pasan, kenaikan pangkatnya susah,...dan jarang dapat penghargaan dari atasan. Contohnya saja kisah Oemar Bakrie di lagunya bang Iwan Fals. Sepertinya cocok menjadi gambaran. Tapi ini pendapat saya lho,...tidak semuanya sama kan?

Ada seorang teman saya yang begitu FANATIK dengan PNS. Pokoknya PNS forever lah. Apapun untuk PNS. Meskipun harus melintas badai, menyeberang lautan dan mendaki gunung,...asalkan menjadi PNS, ia pasti akan melakukannya. Hmmmm,...aneh. Sebegitu indahkah menjadi seorang PNS? Atau jangan-jangan ia terkena PNS Syndrome? Hmmm,..bisa jadi demikian. “Memang sih gaji PNS kecil,...tapi jadi PNS tuh ayem,..tentrem,..apalagi dapat pensiunan,..” , ini jawaban teman saya saat saya tanyakan alasannya fanatik PNS.

Menjadi PNS ternyata juga menjadi dambaan bagi sebagian besar pencari kerja, baik yang bermodalkan ijasah SMU maupun mereka yang bergelar panjang. Alasannya pun hampir seragam. “ Jadi PNS tuh terjamin hidupnya,..kan dibayar negara mas”, ini jawab mereka.

Akhir 2007 yang lalu pun saya tergiur untuk mencoba keberuntungan ikut seleksi PNS Departemen Kehutanan di Semarang. Anda tahu yang biasanya terjadi bukan,....ya,..betul sekali,...peserta seleksi mencapai ribuan bahkan puluhan ribu orang. Hmmmm,...luar biasa. (Event ini mungkin hanya bisa disaingi oleh ajang pencarian bakat di TV-TV kita, misalnya saja audisi Indonesian Idol).

Tapi sayangnya saya GAGAL lolos seleksi PNS. Yah,...nasib.

Saya pun pulang dengan segudang pertanyaan...”Apa yang harus saya lakukan setelah ini?”,...mencari pekerjaan lagi sepertinya sudah jenuh dan malas. Menjadi pegawai swasta sepertinya lebih menjanjikan, tapi itu pun harus dibayar dengan waktu dan tenaga yang sangat terkuras. Oh tidak,...tak adakah hal yang lebih indah dari ini....

Sepertinya saya lebih suka menjadi wirausahawan dibanding karyawan.