BBM naik, otomatis harga barang "biasanya" bakal naik.Yah,..kata orang mah itu namanya hukum ekonomi yang berlaku.Sama aja seperti misalnya "demand" terhadap suatu barang meningkat maka biasanya harga barang itu juga akan naik.
Beberapa waktu lalu saat harga minyak dunia berakselerasi hingga US $140 per barrel nya,harga BBM dalam negeri pun harus seiring sejalan dong..ikutan naik harganya. Lha wong namanya saja hidup dalam rukun internasional ya harus mengikuti tren internasional, iya kan,..he.he.
Hanya dalam hitungan beberapa detik berikutnya, para pemilik Angkutan termasuk sopir dan kondekturnya, dan tentu saja dimotori oleh sang pujangga yaitu ORGANDA, beramai-ramai menuntut kenaikan tarif angkutan. Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, mereka akan melakukan MOGOK Massal. Hmmm,..luar biasa, ..respon yang begitu menggetarkan jagat transportasi Indonesia.
Dan seperti biasa, tarif angkutan sudah naik duluan tanpa dikomando.. "Maklum mas,..BBM lagi naik,..", begitu katanya.
Namun saat harga minyak dunia jatuh ke bumi hingga menyentuh US $ 40, mereka toh adem ayem aja seperti tidak mau tahu. Malah lagi-lagi mereka mengancam MOGOK jika tarif angkutan diTURUNkan. Hmmm,..dasar emang TAK TAHU MALU. Alasan yang mereka gunakan justru berbeda jauh dari awal mula mereka menaikkan tarif. "Harga spare parts mahal,.."
Huh,..alasan macam apa lagi itu. Bukankah alasan mereka menaikkan tarif itu gara-gara BBM.
"Trus,..gunanya Organda buat apa ya?..", wah si Kelik udah mulai bingung tuh. Saya sendiri tak pernah tahu sepak terjang Organda selain HANYA ngurusin soal TARIF, Tarif dan Tarif.
"Kalo masalah duit mah Organda jagonya,he.he.."...Namanya saja Organisasi Pengusaha, ya jelas harus ngitung UNTUNG - RUGI bagi bisnis mereka sendiri dong.
Buktinya mereka toh tak pernah memperjuangkan peningkatan layanan angkutan.Atau jangan-jangan saya sendiri yang kurang gaul dengan Organda?
Ah,..tidak tidak,..saya tidak pernah sekali pun saya dengar Organda memperjuangkan hal itu. Hmmm,..yah,..barangkali inilah Indonesia bung,...
Beberapa waktu lalu saat harga minyak dunia berakselerasi hingga US $140 per barrel nya,harga BBM dalam negeri pun harus seiring sejalan dong..ikutan naik harganya. Lha wong namanya saja hidup dalam rukun internasional ya harus mengikuti tren internasional, iya kan,..he.he.
Hanya dalam hitungan beberapa detik berikutnya, para pemilik Angkutan termasuk sopir dan kondekturnya, dan tentu saja dimotori oleh sang pujangga yaitu ORGANDA, beramai-ramai menuntut kenaikan tarif angkutan. Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, mereka akan melakukan MOGOK Massal. Hmmm,..luar biasa, ..respon yang begitu menggetarkan jagat transportasi Indonesia.
Dan seperti biasa, tarif angkutan sudah naik duluan tanpa dikomando.. "Maklum mas,..BBM lagi naik,..", begitu katanya.
Namun saat harga minyak dunia jatuh ke bumi hingga menyentuh US $ 40, mereka toh adem ayem aja seperti tidak mau tahu. Malah lagi-lagi mereka mengancam MOGOK jika tarif angkutan diTURUNkan. Hmmm,..dasar emang TAK TAHU MALU. Alasan yang mereka gunakan justru berbeda jauh dari awal mula mereka menaikkan tarif. "Harga spare parts mahal,.."
Huh,..alasan macam apa lagi itu. Bukankah alasan mereka menaikkan tarif itu gara-gara BBM.
"Trus,..gunanya Organda buat apa ya?..", wah si Kelik udah mulai bingung tuh. Saya sendiri tak pernah tahu sepak terjang Organda selain HANYA ngurusin soal TARIF, Tarif dan Tarif.
"Kalo masalah duit mah Organda jagonya,he.he.."...Namanya saja Organisasi Pengusaha, ya jelas harus ngitung UNTUNG - RUGI bagi bisnis mereka sendiri dong.
Buktinya mereka toh tak pernah memperjuangkan peningkatan layanan angkutan.Atau jangan-jangan saya sendiri yang kurang gaul dengan Organda?
Ah,..tidak tidak,..saya tidak pernah sekali pun saya dengar Organda memperjuangkan hal itu. Hmmm,..yah,..barangkali inilah Indonesia bung,...
yahh..inilah wajah2 oknum di Indonesia...saat mereka merasa terjepit, berkurang pendapatan dan dimerasa dirugikan langsung deh teriak demo dengan semangat 45 sampe mogok dan merugikan semua oarang sampe membuat aktivitas ekonomi sempat brenti..tapi harga BBM turun, mereka jadi kaya pudeli...pura2 ngga denger n ngga liat he..he..
yahhh sudah sifat dasar manusia untuk selalu mencari zona kenyaman.
dimana yang menguntungkan ya disitu yang di pertahankan......yah semoga jaya negeriku