TELEVISI ku

Author: oengz // Category: , ,
Apa yang Anda SUKAI dari TELEVISI? Bentuk fisiknyakah, kejernihan gambarnyakah atau adakah hal lain yang memutuskan Anda untuk membelinya? Mengikuti TREND pasar,..menuruti kemauan sang ANAK,..karena ACARA-acaranya,..atau yang lainnya.
Beberapa hal yang membuat saya SEDIKIT menyukainya adalah SEPAKBOLA dan BERITA. Tentu saja saya menyukai hobi saya,..dan yang penting adalah GRATIS. Bandingkan dengan di negara MAJU,..mereka membayar setiap acara yang mereka saksikan (PAY per VIEW, ...atau apalah namanya). Lagi-lagi kita sebagai BANGSA INDONESIA menjadi salah satu yang beruntung. Lho, kok? Tentu saja,..kita bisa menyaksikan apa pun FREEly,..GRATIS..TIS..TISS. Tapi itu dulu,..sekarang tidak lagi. Bagi Anda penggemar SEPAKBOLA tentu paham maksud ini. Khususnya adalah LIGA INGGRIS. Yap, kita tahu apa yang terjadi dengannya bukan? Tak ada lagi tayangan Big Match LIGA INGGRIS yang GRATIS. Kalau pun ada juga partai GUREM yang disiarkan. Hmmm,..nasib. Dasar ASTRO sialan!! Ini kata mereka penggemar bola. Yah, mau bagaimana lagi, bisnis SEPAKBOLA memang benar-benar menggiurkan. Bayangkan saja, gaji pemain bintang seperti FRANK LAMPARD konon mencapai angka Rp 2 milyar per pekannya. Bagaimana dengan LIGA DJARUM? Oh, maaf, saya tidak ingin membicarakannya,..mohon pengertiannya.
Itu SEPAKBOLA. Adakah acara selain itu? Tentu saja. Kita bisa menyaksikan SELEB kita berAKTING, menyanyi atau melakukan hal yang ANEH-ANEH namun justru dianggap WAJAR. SINETRON...Ini merupakan salah satu ACARA yang PALING SAYA BENCI. Entah bagaimana para orang TV itu menyeleksi sebuah acara. Tak ada HAL POSITIF yang dapat diambil dari SINETRON kita. Relakah kita melihat ANAK kita belajar BERKELAHI dengan teman sekelas, saling MENGUMPAT dan BALAS DENDAM...tidak malukah kita melihat mereka MEMUJA KEKAYAAN, MEMUJA FISIK SESEORANG secara BERLEBIHAN, memperebutkan CINTA buta dan entah NILAI NEGATIF apalagi yang ditampilkan. Apa yang mereka TAMPILKAN bukanlah AKTING yang sesungguhnya. Bahasa yang digunakan juga bukan BAHASA AKTING yang baik dan BENAR kok...tapi bahasa pergaulan ORANG JAKARTA (MAAF,..saya tidak SENTIMEN dengan orang JAKARTA kok).
Oke,..selain mereka-mereka itu ada yang namanya BERITA,..NEWS kata orang pinter mah,..Tapi lagi-lagi saya harus KECEWA berat. Setiap kali NEWS itu muncul, saya hanya bisa GELENG-GELENG KEPALA, MIRIS dan SEDIH melihat apa yang ditampilkan. Betapa tidak, nyaris tak ada BERITA yang MEMBAHAGIAKAN hati ini dan mungkin juga RAKYAT yang lain. KRIMINALITAS, BENCANA ALAM, KECELAKAAN LALU-LINTAS, PENGGUSURAN PKL dan DEMONSTRASI yang berujung BENTROK.
PENGGUSURAN...mendengar kata ini PARA PKL mungkin sudah bergidik dan berkeringat dingin. ATAS NAMA PERATURAN, mereka harus diTERTIBKAN. Itu yang biasa diIKRARKAN para PEJABAT di GEDUNG-gedung MEGAH. Tapi bukankah di INDONESIA PERATURAN itu dibuat untuk DILANGGAR. Hal lain boleh dilanggar, tapi TIDAK demikian dengan PENGGUSURAN. KETERTIBAN dan KEINDAHAN di atas SEGALANYA. Tak peduli berapa nyawa terlalaikan,..tak peduli begitu banyak SUMPAH SERAPAH, CACI MAKI dan KUTUKAN diterima para PENERTIB. The Show Must Go On.
Memang, HIDUP bukan hanya urusan PERUT. Tapi saat ini mereka memang butuh untuk SURVIVE. Tentu saja kembali ke URUSAN PERUT. SALAH siapa jika mereka harus MENGGELANDANG dari satu emper ke emper lain kalau bukan karena urusan PERUT. Sementara HARGA KEBUTUHAN POKOK tak juga berdamai dengan mereka. Apa yang harus mereka lakukan? Tak adakah PILIHAN yang lebih MANUSIAWI bagi mereka daripada MENGAGUNGKAN PERATURAN?
Wahai PENGUASA,..berhati-hatilah, karena DOA ORANG TERANIAYA adalah doa yang TIDAK TERTOLAK ALLAH. Berhati-hatilah jika RAKYAT SUDAH MARAH. Bukan hanya REVOLUSI,..mungkin lebih buruk dari itu yang akan terjadi... Wallahu'alam.
Selain KEHEBOHAN di atas, adakah hal lainnya? Tentu saja. Masih ada acara NGERUMPI, Reality SHOW, dan acara KONTES-KONTESAN yang MONOTON.
Tidak, tidak. Saya tidak ingin membicarakan hal ini. Saya juga tak sanggup lagi meneruskannya. Semakin saya ingat TELEVISI, semakin ingin saya MELEDAKKANNYA.

HUJAN ; Riwayatmu Kini

Author: oengz // Category: ,
Bagi umat MUSLIM dan seluruh umat manusia, tetesan HUJAN adalah salah satu bentuk KASIH SAYANG ALLAH. Ketika hujan turun maka terlimpahkanlah RAHMAT ALLAH kepada kita semua. Hujan pula yang menumbuhkan biji-bijian, menyuburkan tanaman dan bumi ini dari segala kegersangan. Sebagaimana telah difirmankan oleh Allah di beberapa surat di Al Qur’an. Sungguh tak ada sedikit pun keraguan atas hal itu.
INDONESIA menjadi salah satu negara yang PALING BERUNTUNG di dunia ini. Betapa tidak, curah hujan yang diterima sangat besar dibanding negara lain, daratan yang berpotensi menerima LIMPAHAN RAHMAT-NYA pun sangat luas. Keanekaragaman hayati ??!! Luar biasa,..menakjubkan,..menjadi GUDANGnya SPESIES LANGKA dan salah satu penyangga kehidupan BUMI. Apa lagi yang kurang? Semua sudah tersedia,..dan kita tinggal menikmati dan melestarikannya bukan? INDONESIA pun menjuluki dirinya dengan UNTAIAN ZAMRUD KHATULISTIWA. Hmmm...betapa BERUNTUNGnya kita,..manusia INDONESIA,..ALLAH memberikan kita sebuah AMANAH,..hanya kepada kita,..ya,..hanya kita.
Entah disadari atau tidak, kita sangat TERLENA dengan keadaan itu. Begitu bersemangatnya kita menikmati semua itu,..bahkan hingga lupa menyampaikan rasa TERIMAKASIH kita kepada SANG PEMBERI AMANAH. Kenapa? Karena kita lupa melestarikan amanah itu,...kita lupa bahwa esok hari anak-anak kita, cucu-cucu kita nanti masih membutuhkan AMANAH itu.
Sampai detik ini pun HUJAN masih MAMPIR ke INDONESIA. Itu artinya RAHMAT ALLAH masih terlimpahkan kepada kita. IA masih menyayangi kita dengan HUJAN meskipun kita TIDAK TAHU TERIMAKASIH. Apakah RAHMAT itu bisa diterima dengan baik oleh KITA saat ini. Ternyata TIDAK. Karena menurut kita, HUJAN membuat INDONESIA TENGGELAM. Bayangkan saja, berapa EVENT yang terselenggara berkat HUJAN. Ada BANJIR dan LONGSOR, sementara GEMPA masih mengintai dan mencari kesempatan untuk menampakkan diri. Karena BANJIR, maka banyak saudara kita kehilangan NAFKAH bahkan NYAWA. Karena BANJIR, maka JAKARTA dipermalukan dengan SKOR TELAK berulang-ulang. Jika JAKARTA merasa malu, SELURUH RAKYAT pun lebih merasa MALU lagi. PINTU GERBANGNYA saja sudah kebanjiran, bagaimana dengan bagian dalam rumah?
Sebagian dari kita menganggap bahwa HUJAN telah berganti makna...HUJAN seolah menjadi hal yang TABU untuk dibicarakan. Ia begitu menakutkan saat datang. Ketika HUJAN tak kunjung datang, KITA berkeluh kesah hingga sampai MENIRU keajaiban HUJAN.
Oh,..alangkah malangnya KITA...yang tidak tahu TERIMAKASIH. Semoga ini semua BUKANLAH AZAB,...semoga ini hanyalah PERINGATAN dari SANG MAHA PENGASIH dan PEMURAH..

Jalan Panjang Menuju Pentas Dunia

Author: oengz // Category: , , ,
Rabu, 16 Januari 2008 yang lalu, saya memberanikan diri untuk melihat siaran langsung pertandingan sepakbola LIGA DJARUM 2007 babak 8 besar di ANTEVE. PERSIWA WAMENA vs AREMA MALANG, salah satu partai BIG MATCH (..ini menurut beberapa pengamat dan para pakar..) di STADION BRAWIJAYA KEDIRI. Suatu hal yang di luar kebiasaan saya, karena siaran langsung LIGA DJARUM adalah acara yang selalu ingin SAYA HINDARI. Boleh percaya boleh tidak,..tapi seperti itulah adanya,..dan ini tak ada kaitannya dengan NASIONALISME.
Namun ternyata hal yang saya khawatirkan BENAR-BENAR TERJADI…. ya,..kita semua tahu apa yang biasanya terjadi bukan? .. selain sepakbola, kita juga disuguhi banyak atraksi lain yang mengundang decak kagum..LEMPAR BOTOL, TAWURAN, dan MENGANIAYA WASIT…Pertandingan yang berlangsung pun padahal “BIASA-BIASA” saja menurut saya. Tak ada KEHEBOHAN berarti jika dilihat dari segi TEKNIK BERMAIN kedua tim. SALAH PASSING, TACKLING BRUTAL, dan PERMAINAN yang MONOTON masih saja terjadi.
BENCANA (kekerasan) itu terjadi ketika TIGA GOL AREMA diANULIR oleh wasit saat AREMA tertinggal SATU GOL. Tentu saja ini adalah keputusan yang MERUGIKAN pada pertandingan yang penuh dengan TEKANAN. Apalagi AREMA bertanding di hadapan ribuan AREMANIA. Seperti yang telah jamak terjadi di LIGA INDONESIA,…TUAN RUMAH HARUS MENANG,..No EXCUSE..ya,..kemenangan adalah harga mati..kemenangan di atas segalanya,..meskipun diperoleh dengan cara yang terlalu PRAGMATIS dan cenderung NEGATIF ...pokoknya MENANG FOREVER…
Road to “KERUSUHAN”…
Mari kita lihat bagaimana proses menuju kerusuhan itu terjadi. GOL PERTAMA AREMA yang diANULIR dicetak oleh PATRICIO MORALES. Wasit menganggap tangan PATRICIO menyentuh bola sebelum melakukan tembakan ke gawang. Oke, saya SETUJU dengan keputusan ini. GOL KEDUA AREMA kembali dicetak oleh PATRICIO setelah menerima umpan ARIF SUYONO dari sisi kiri pertahanan PERSIWA. Namun wasit tidak mengesahkan GOL ini. Dari tayangan ulang terlihat jelas posisi PATRICIO saat itu,..dia berada pada posisi OFF-SIDE. Dalam hal ini saya juga SETUJU dengan keputusan WASIT. Namun AREMANIA sudah telanjur MARAH,..ASISTEN wasit pun menjadi sasaran amuk mereka. Pertandingan terhenti selama ± 15 menit karena ASISTEN WASIT 1 terkapar di LAPANGAN. Babak kedua pun masih dalam kondisi yang MENCEKAM dan HARAP-HARAP CEMAS,..menanti kerusuhan apalagi yang akan terjadi…dan memang benar terjadi setelah GOL AREMA kembali DIANULIR wasit. Kali ini gol tersebut dicetak oleh MBAMBA melalui sundulan. Wasit menganggap MBAMBA berada pada posisi OFF-SIDE, padahal ia sangat sangat jelas berada pada posisi ON-SIDE. Saya TIDAK SETUJU dengan keputusan wasit terhadap GOL ini.
Akibatnya pun menjadi lebih MENGERIKAN. Karena telanjur kecewa dan marah, AREMANIA pun BERONTAK. STADION menjadi arena pelampiasan amarah mereka. Pembakaran, pengrusakan papan reklame dan bangku pemain, serta pengrusakan-pengrusakan lainnya menjadi pemandangan yang sangat mengHEBOHkan saat itu. Berkat kejadian ini AREMANIA memperoleh sanksi berupa LARANGAN selama 3 tahun tidak boleh mendukung aksi AREMA. AREMA pun dikenai sanksi berupa denda. Sebuah keputusan yang cukup BERAT bagi mereka.
Beragam sanksi telah dijatuhkan kepada para PERUSUH,..namun entah mengapa kita tak melihat ada EFEK JERA sama sekali. Kita juga masih ingat kerusuhan yang sama di BABAK 8 BESAR LIGA DJARUM beberapa tahun lalu saat BONEK berontak. Stadion RUSAK, SPONSOR kecewa, PEDAGANG rugi, wasit babak belur, penonton juga babak belur saling hantam,..dan masih banyak kerugian lainnya. Sanksi yang dijatuhkan pun hampir sama.
Kalau sudah begini, apa yang kita harapkan dari SEPAKBOLA kita. Bukan masalah BENAR-SALAH nya wasit dalam pertandingan itu, karena WASIT JUGA MANUSIA. Justru karena wasit itu bisa salah, SEPAKBOLA senantiasa menghadirkan thriller menarik.
Kenyataannya kekerasan itu TAK PERNAH HILANG dari persepakbolaan kita. Akui saja jika ternyata kita tak pernah bisa DEWASA. Tak bisa LEGOWO. MENERIMA KEKALAHAN memang sesuatu yang SANGAT BERAT. FANATISME SEMPIT ??!! bisa saja seperti itu. Karena kenyataannya memang sepakbola kita identik dengan TAWURAN…semuanya,..mulai dari pemain (lokal maupun IMPOR), OFFICIAL TIM, apalagi SUPORTERnya. Sejak 90-an sampai detik ini, sejak BONEK masih begitu MERAJAI,…TAWURAN itu tak pernah lepas dari SEPAKBOLA, olahraga yang SANGAT POPULER di DUNIA, yang menjunjung SPORTIVITAS, menyatukan beragam etnis, tanpa batas apa pun.
Itulah mengapa saya selalu menghindari acara LIGA INDONESIA meskipun banyak cabang olahraga lain yang juga ikut NEBENG (misalnya saja tinju, pencak silat, lari..dan lempar martil.he.he). Jadi secara ekonomis sebenarnya PENONTON diuntungkan dengan acara itu, karena pada satu pertandingan terdapat beragam cabang yang ikut bermain.
Sepertinya kita memang harus BREAK sejenak …. BREAK untuk tidak menggulirkan LIGA INDONESIA…konsekuensinya memang banyak,..kehilangan HOBI, TONTONAN GRATIS dan bahkan kehilangan PROFESI…..dan memang selalu ada konsekuensi atas segala keputusan. Kenapa harus BREAK..??!! yah,..saya pikir tak ada solusi efektif untuk masalah SEPAKBOLA yang sudah KRONIS.
Tapi biarlah para PETINGGI SEPAKBOLA kita yang memikirkannya, karena sekeras apapun kita berteriak toh tak pernah digubris. Ketua MEREKA di PENJARA juga ENJOY AJA kok….hmmmm…ya nasib, nasiiib
Melihat INDONESIA berlaga di ajang WORLD CUP sepertinya makin jauh panggang dari api,…MISSION IMPOSSIBLE,…sangat IMPOSSIBLE…jangankan tingkat dunia, tingkat ASEAN pun kita LOYO…… energi kita seolah habis hanya untuk masalah KRONIS… seperti TAWURAN,..tawuran,..tawuran dan TAWURAN. Hasilnya..???!! NOL BESAR .. padahal berapa banyak UANG RAKYAT yang terbuang percuma karena SEPAKBOLA semu yang kita hadirkan.
Mari kita berdoa,..semoga kita diberi PENCERAHAN…semoga terjadi KEAJAIBAN di SEPAKBOLA kita….

INDONESIA - The Killing Field

Author: oengz // Category: , ,
Duh, seram amat judulnya,..tapi saya sendiri juga bingung menentukan kata yang pas untuk menggambarkan kondisi INDONESIA ku dalam segala hal. Hal ini terutama dapat kita lihat pada sektor TRANSPORTASI,..semuanya, baik DARAT, LAUT dan UDARA. Korban demi korban terus berjatuhan layaknya pedagang yang laris manis berjualan KERUPUK. Misalnya saja di daerah saya sendiri. Bus jurusan WONOSOBO – PURWOKERTO menjadi salah satu AKTOR yang kerap menjadi sorotan berkat sepak terjang mereka di JALAN RAYA. Perjalanan yang nyaman dan menyenangkan..??!! huh,..jangan harap,..dan jangan bermimpi mendapatkannya. Jalan raya tak ubahnya seperti arena balap bagi mereka. Karena bagaimana pun juga, SETORAN lebih utama daripada NYAWA PENUMPANG. Tindakan POLISI ??!! Ah, saya belum pernah lihat sesuatu yang berpengaruh nyata dari para PENEGAK HUKUM. Bagaimana dengan sektor lainnya ??!! Sama saja, yang berbeda hanya pada masalah kemasan dan prosesnya. Beberapa pekan terakhir pun kita disuguhi berita yang hampir seragam tentang bencana EKOLOGIS di sebagian besar wilayah INDONESIA. Banjir, tanah longsor, dan jangan lupakan pula si LUMPUR LAPINDO.
BANJIR,….hmmm,..ternyata ia selalu menjadi FENOMENA tersendiri bagi berbagai kalangan, mulai dari PEMERINTAH, ILMUWAN dan RAKYAT (..yang biasanya selalu menjadi KORBAN,..atau memang harus selalu DIKORBANKAN,..). JAKARTA adalah salah satu dari sekian banyak wilayah yang selalu mendapat “HADIAH KHUSUS” saat musim hujan tiba. Aneh ??!! tidak juga,.. sepertinya itu sebanding dengan apa yang dihasilkan oleh perilaku para warga JAKARTA. PEMBANGUNAN yang membabi-buta tanpa mempertimbangkan aspek lingkungan, yang hanya mengejar status semata terus menambah derita JAKARTA sendiri yang memang telah kelebihan muatan. MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA pun hanya menjadi SLOGAN belaka untuk pemanis dekorasi TEMPAT SAMPAH. Warga JAKARTA (..dan mungkin sebagian dari KITA) terpengaruh slogan para BUSSINESSMAN yang selalu ingin EFEKTIF dan EFISIEN, semuanya serba PRAKTIS.
Saat BELANDA berkuasa atas JAKARTA, BLUEPRINT pembangunan JAKARTA begitu indah dan cermat, termasuk pembangunan untuk mengatasi kemungkinan terjadinya KELEBIHAN DEBIT AIR di sungai-sungai di JAKARTA, termasuk rencana pembangunan BANJIR KANAL TIMUR dan BANJIR KANAL BARAT. Wajar saja, BELANDA adalah salah satu Negara yang memiliki sistem pengelolaan air terbaik.
Seperti biasanya,..ketika terjadi berbagai bencana, terutama bencana EKOLOGIS,..banyak kalangan yang selalu menyerukan INI dan ITU,..kita harus melakukan INI dan tidak boleh melakukan ITU. Bencana bisa juga dimanfaatkan oleh beberapa PEJABAT TAK BERTANGGUNGJAWAB untuk TEBAR PESONA, seolah-olah mereka ikut merasakan KEPEDIHAN mereka. Padahal mereka berputar-putar menggunakan PERAHU KARET, menggunakan MANTEL, JAS HUJAN, hanya bermodal LAMBAIAN TANGAN. Bagaimana mungkin mereka merasakan KEPEDIHAN RAKYAT. SAWAH, KELUARGA, dan banyak HAK MILIK lainnya yang hilang di tengah terjangan BANJIR dan LONGSOR.
Penanganan bencana ini harus dilakukan secara MENYELURUH dan TERKOORDINASI. Oke, saya setuju dengan hal itu, tapi saya juga selalu mendengar kata-kata ini sejak tahun 1990-an. Hampir seluruh PEJABAT NEGARA selalu menyerukan hal yang sama pada bencana yang sama.
Mungkin bencana ini akibat dari KEKAYAAN ALAM kita yang sedemikian hebat. Kita menjadi manusia yang LUPA DIRI,..mengeksploitasi ALAM dengan TANPA AMPUN…ah, kita kan Negara yang kaya,..ambil kayu sekian hektar kan tak masalah,…Mungkin ini yang ada di benak kita..Padahal, berapa banyak HAL yang harus dikorbankan akibat bencana EKOLOGIS ini.
Berbuatlah sesuatu,..kita sudah jenuh dengan SLOGAN yang selalu sama pada setiap BENCANA…..

Hari ini...

Author: oengz // Category: ,
“..sudah..sudah,..jangan nangis terus,..dimakan ini singkongnya…ndak usah nunggu-nunggu tempe,…makan ini saja,..daripada malah sakit perut nanti .. ”
“Kipli kenapa Bu ?”
“..bosen katanya, ndak nafsu makan,..masa’ makan singkong terus,..lha mau gimana lagi to Pak,…koq ya bisa-bisanya sih tempe sama tahu itu mahal,..malah sekarang susah buuaangeet nyarinya…wong tempe itu kan makanan kita dari dulu,..dari jamannya Mbah buyut masih sugeng…dari jamannya Bung Karno masih sekolah dulu…coba pak,..gimana coba,..yang mahal itu mbok ya makanan buat orang kaya aja,..beras masih mahal,..minyak apalagi,..lha koq tempe malah ikut-ikutan…piye iki..lama-lama kita bisa mati stress ini Pak,..”
“Kulonuwun, Pak Sronto,…wah, wah,..lagi kumpul to,..”
“Monggo,..silakan masuk Pak Ujo..yah, biasalah ini Pak,..lagi ngobrol ngalor ngidul…sambil ngopi-ngopi Pak..monggo, silakan,..ngomong-ngomong habis dari mana to Pak ?”
“Baru nganter cucu saya berobat ke klinik Pak,..”
“Lho,..sakit apa to Pak ?”
“Wah sakitnya saya ndak paham Bu,.... biayanya itu lho yang bikin pusing,..mahal,..mau ngurus bantuan juga susah, ..ribet Bu,..tapi Alhamdulillah sudah agak baikan…saya lagi bingung juga ini Bu,..Pak… sawah saya yang di Kampung Karyan itu malah kebanjiran,..“
“Lho,..sawahnya Bapak kebanjiran to,..bukannya di situ tanahnya agak tinggi ?..oalaah nasib, nasiib…Hidup koq ya makin lama malah makin susah ya Pak ,.. apa-apa sekarang makin mahal,..mau nyekolahkan anak,..susah,.. ngurus orang sakit juga susah,.. semuanya mahal ..eh,..ditambah lagi banjir,..longsor,..gempa juga ndak mau kalah,….njur piye kuwi,..”
“Sudah, sudah Bu… yang sabar ,..jangan tambah mengeluh, ndak baik…mungkin Gusti Allah lagi ngasih cobaan buat kita semuanya,..sabar saja,..yang penting ikhlas,..”
“Coba pikir Pak,..masa’ kita terus yang harus sabar sih Pak,..mbok ya sekali-sekali orang-orang kaya itu yang pejabat-pejabat itu juga ikut merasakan seperti kita ini lho,..wong cilik, .. ndeso ..ndak punya apa-apa,.. serba susah,..masa’ tiap ada kenaikan harga-harga harus selalu kita yang jadi tumbal,..apa itu namanya bukan kedzaliman Pak,..kita-kita ini yang selalu paling susah,..iya to Pak..lain kali kalo ada coblosan lagi sama orang kampanye aneh-aneh kita ndak usah ikutan,..buang-buang tenaga,.. lha wong ndak ada hasilnya koq, malah mereka lupa sama kita-kita ini..”
“Bu ne,..ndak usah mikir macem-macem,..biarin aja, yang begitu itu sudah ada yang ngurus,..yang penting kita ini bisa bertahan hidup,..wis, itu aja, ndak usah neko-neko,..”
“Betul itu Pak Sronto,..yang penting kita ikhlas saja,..ya mau gimana lagi,.. memang nasibnya wong cilik ya seperti ini,..harus nrimo,..apa adanya,..harus siap jadi tumbal orang-orang kaya itu,..teriak-teriak juga percuma,..ndak ada gunanya, ndak bakalan didenger sama mereka,..Allah kan Maha Adil,..ndak usah khawatir,..pemimpin kita nanti yang akan diminta pertanggungjawabannya koq,.sudah tenang saja,..”

Rasa Sayange..

Author: oengz // Category: ,
Rasa Sayange..
Mungkin Anda sudah tahu apa yang akan saya bicarakan ini..ya,betul sekali…saya ingin membicarakan tentang INDONESIA - MALAYSIA. Kenapa,..??!! because what??!! karena sepertinya ini sesuatu yang menarik ditinjau dari perspektif hubungan internasional yang selalu mengalami pasang surut.
Kita semua tahu tentang theme song pariwisata Malaysia beberapa waktu yang lalu yang secara luar biasa ternyata menampilkan lagu Rasa Sayange. Seketika itu juga hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia berontak,.ups,sorry,..protes keras terhadap langkah yang diambil Pemerintah Malaysia. Indonesia menganggap tindakan itu sebagai sesuatu yang tidak wajar dan SALAH BESAR.
Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kali terjadi menyangkut hubungan INDONESIA-MALAYSIA. Kita mencatat berbagai peristiwa selalu mengiringi hubungan kedua negara, bahkan sejak Bung Karno berkuasa dulu. Bebarapa peristiwa aktual diantaranya adalah kasus SIPADAN-LIGITAN,kasus AMBALAT, masalah garis batas perairan kedua Negara, kasus kekerasan terhadap TKI, dan yang teraktual adalah klaim MALAYSIA atas beberapa kesenian daerah INDONESIA maupun LAGU DAERAH, termasuk diantaranya adalah ANGKLUNG, REOG, dan tentunya adalah RASA SAYANGE. Berbagai kejadian ini lantas membuat saya berpikir,..apa benar INDONESIA-MALAYSIA adalah NEGARA SERUMPUN ?!?..atau saking akrabnya kita malah jadi sering bertengkar ??!!?..
Ditinjau dari sudut mana pun, klaim MALAYSIA itu adalah sesuatu yang TIDAK DAPAT DIBENARKAN, dan saya termasuk orang yang SANGAT SETUJU dengan hal itu…eiit, tapi tunggu dulu, jangan terbawa nafsu amarah…mari kita telaah lebih dalam lagi. Salah satu museum di MALAYSIA bahkan menampilkan beragam budaya INDONESIA mulai dari ujung barat hingga ujung timur INDONESIA dengan sangat rapi disertai dengan keterangan yang cukup lengkap. Sesuatu yang ANEH bukan ?..MALAYSIA pun memperoleh devisa berkat hal itu. Tapi bukan masalah devisa dan uang yang saya bicarakan. Tapi lebih kepada masalah KEPEDULIAN,CARE kita terhadap sesuatu milik kita, yaitu KEBUDAYAAN. Bayangkan saja negara lain bisa menyusun beragam kebudayaan INDONESIA menjadi seperti sebuah SIMFONI yang nyaman untuk didengar dan dilihat, sementara kita MUNGKIN sudah lupa dengan budaya-budaya kita sendiri..
Ketika klaim terhadap beberapa budaya itu terjadi, kita, bangsa INDONESIA, tiba-tiba saja menjadi merasa “PUNYA”,..”MEMILIKI”,..dan lain-lain terhadap budaya itu. Padahal mungkin sebelum klaim itu terjadi, kita sudah hampir lupa, atau bahkan sudah melupakan budaya-budaya itu. Sebagai perbandingan misalnya GEDUNG JUANG 45 di kota kita. Coba Anda cermati berapa pengunjung per hari nya, per bulan, atau per tahunnya. Ramaikah ??!! saya yakin 90 % jawaban yang akan diberikan adalah SEPI. Seandainya ada 5 pengunjung satu hari pun sudah sesuatu yang luar biasa. ANEH bukan ?? sebagian besar dari kita lebih suka meluangkan waktu ke MALL, PANTAI, dan lainnya. Sekali lagi bukan masalah UANG dan DEVISA yang saya bicarakan, tapi lebih kepada CARE kita sebagai pemilik warisan perjuangan. Demikian juga dengan SENI BUDAYA kita. Kita lebih suka melakukan “DANCE MODERN”, meniru kehidupan asing yang dianggap GLAMOUR, HEDONIS dan entah istilah apa lagi, sementara kita justru lupa nyanyian daerah sendiri, tarian daerah bahkan mungkin alat musik tradisional kita.
Jadi apakah sudah sepantasnya kita berTERIMAKASIH kepada MALAYSIA ??!
Hanya Anda sendiri yang bisa menjawabnya..