Jalan Panjang Menuju Pentas Dunia

Author: oengz // Category: , , ,
Rabu, 16 Januari 2008 yang lalu, saya memberanikan diri untuk melihat siaran langsung pertandingan sepakbola LIGA DJARUM 2007 babak 8 besar di ANTEVE. PERSIWA WAMENA vs AREMA MALANG, salah satu partai BIG MATCH (..ini menurut beberapa pengamat dan para pakar..) di STADION BRAWIJAYA KEDIRI. Suatu hal yang di luar kebiasaan saya, karena siaran langsung LIGA DJARUM adalah acara yang selalu ingin SAYA HINDARI. Boleh percaya boleh tidak,..tapi seperti itulah adanya,..dan ini tak ada kaitannya dengan NASIONALISME.
Namun ternyata hal yang saya khawatirkan BENAR-BENAR TERJADI…. ya,..kita semua tahu apa yang biasanya terjadi bukan? .. selain sepakbola, kita juga disuguhi banyak atraksi lain yang mengundang decak kagum..LEMPAR BOTOL, TAWURAN, dan MENGANIAYA WASIT…Pertandingan yang berlangsung pun padahal “BIASA-BIASA” saja menurut saya. Tak ada KEHEBOHAN berarti jika dilihat dari segi TEKNIK BERMAIN kedua tim. SALAH PASSING, TACKLING BRUTAL, dan PERMAINAN yang MONOTON masih saja terjadi.
BENCANA (kekerasan) itu terjadi ketika TIGA GOL AREMA diANULIR oleh wasit saat AREMA tertinggal SATU GOL. Tentu saja ini adalah keputusan yang MERUGIKAN pada pertandingan yang penuh dengan TEKANAN. Apalagi AREMA bertanding di hadapan ribuan AREMANIA. Seperti yang telah jamak terjadi di LIGA INDONESIA,…TUAN RUMAH HARUS MENANG,..No EXCUSE..ya,..kemenangan adalah harga mati..kemenangan di atas segalanya,..meskipun diperoleh dengan cara yang terlalu PRAGMATIS dan cenderung NEGATIF ...pokoknya MENANG FOREVER…
Road to “KERUSUHAN”…
Mari kita lihat bagaimana proses menuju kerusuhan itu terjadi. GOL PERTAMA AREMA yang diANULIR dicetak oleh PATRICIO MORALES. Wasit menganggap tangan PATRICIO menyentuh bola sebelum melakukan tembakan ke gawang. Oke, saya SETUJU dengan keputusan ini. GOL KEDUA AREMA kembali dicetak oleh PATRICIO setelah menerima umpan ARIF SUYONO dari sisi kiri pertahanan PERSIWA. Namun wasit tidak mengesahkan GOL ini. Dari tayangan ulang terlihat jelas posisi PATRICIO saat itu,..dia berada pada posisi OFF-SIDE. Dalam hal ini saya juga SETUJU dengan keputusan WASIT. Namun AREMANIA sudah telanjur MARAH,..ASISTEN wasit pun menjadi sasaran amuk mereka. Pertandingan terhenti selama ± 15 menit karena ASISTEN WASIT 1 terkapar di LAPANGAN. Babak kedua pun masih dalam kondisi yang MENCEKAM dan HARAP-HARAP CEMAS,..menanti kerusuhan apalagi yang akan terjadi…dan memang benar terjadi setelah GOL AREMA kembali DIANULIR wasit. Kali ini gol tersebut dicetak oleh MBAMBA melalui sundulan. Wasit menganggap MBAMBA berada pada posisi OFF-SIDE, padahal ia sangat sangat jelas berada pada posisi ON-SIDE. Saya TIDAK SETUJU dengan keputusan wasit terhadap GOL ini.
Akibatnya pun menjadi lebih MENGERIKAN. Karena telanjur kecewa dan marah, AREMANIA pun BERONTAK. STADION menjadi arena pelampiasan amarah mereka. Pembakaran, pengrusakan papan reklame dan bangku pemain, serta pengrusakan-pengrusakan lainnya menjadi pemandangan yang sangat mengHEBOHkan saat itu. Berkat kejadian ini AREMANIA memperoleh sanksi berupa LARANGAN selama 3 tahun tidak boleh mendukung aksi AREMA. AREMA pun dikenai sanksi berupa denda. Sebuah keputusan yang cukup BERAT bagi mereka.
Beragam sanksi telah dijatuhkan kepada para PERUSUH,..namun entah mengapa kita tak melihat ada EFEK JERA sama sekali. Kita juga masih ingat kerusuhan yang sama di BABAK 8 BESAR LIGA DJARUM beberapa tahun lalu saat BONEK berontak. Stadion RUSAK, SPONSOR kecewa, PEDAGANG rugi, wasit babak belur, penonton juga babak belur saling hantam,..dan masih banyak kerugian lainnya. Sanksi yang dijatuhkan pun hampir sama.
Kalau sudah begini, apa yang kita harapkan dari SEPAKBOLA kita. Bukan masalah BENAR-SALAH nya wasit dalam pertandingan itu, karena WASIT JUGA MANUSIA. Justru karena wasit itu bisa salah, SEPAKBOLA senantiasa menghadirkan thriller menarik.
Kenyataannya kekerasan itu TAK PERNAH HILANG dari persepakbolaan kita. Akui saja jika ternyata kita tak pernah bisa DEWASA. Tak bisa LEGOWO. MENERIMA KEKALAHAN memang sesuatu yang SANGAT BERAT. FANATISME SEMPIT ??!! bisa saja seperti itu. Karena kenyataannya memang sepakbola kita identik dengan TAWURAN…semuanya,..mulai dari pemain (lokal maupun IMPOR), OFFICIAL TIM, apalagi SUPORTERnya. Sejak 90-an sampai detik ini, sejak BONEK masih begitu MERAJAI,…TAWURAN itu tak pernah lepas dari SEPAKBOLA, olahraga yang SANGAT POPULER di DUNIA, yang menjunjung SPORTIVITAS, menyatukan beragam etnis, tanpa batas apa pun.
Itulah mengapa saya selalu menghindari acara LIGA INDONESIA meskipun banyak cabang olahraga lain yang juga ikut NEBENG (misalnya saja tinju, pencak silat, lari..dan lempar martil.he.he). Jadi secara ekonomis sebenarnya PENONTON diuntungkan dengan acara itu, karena pada satu pertandingan terdapat beragam cabang yang ikut bermain.
Sepertinya kita memang harus BREAK sejenak …. BREAK untuk tidak menggulirkan LIGA INDONESIA…konsekuensinya memang banyak,..kehilangan HOBI, TONTONAN GRATIS dan bahkan kehilangan PROFESI…..dan memang selalu ada konsekuensi atas segala keputusan. Kenapa harus BREAK..??!! yah,..saya pikir tak ada solusi efektif untuk masalah SEPAKBOLA yang sudah KRONIS.
Tapi biarlah para PETINGGI SEPAKBOLA kita yang memikirkannya, karena sekeras apapun kita berteriak toh tak pernah digubris. Ketua MEREKA di PENJARA juga ENJOY AJA kok….hmmmm…ya nasib, nasiiib
Melihat INDONESIA berlaga di ajang WORLD CUP sepertinya makin jauh panggang dari api,…MISSION IMPOSSIBLE,…sangat IMPOSSIBLE…jangankan tingkat dunia, tingkat ASEAN pun kita LOYO…… energi kita seolah habis hanya untuk masalah KRONIS… seperti TAWURAN,..tawuran,..tawuran dan TAWURAN. Hasilnya..???!! NOL BESAR .. padahal berapa banyak UANG RAKYAT yang terbuang percuma karena SEPAKBOLA semu yang kita hadirkan.
Mari kita berdoa,..semoga kita diberi PENCERAHAN…semoga terjadi KEAJAIBAN di SEPAKBOLA kita….

0 Responses to "Jalan Panjang Menuju Pentas Dunia"

Post a Comment