A Journey

Hal yang paling tidak saya suka saat kecil dulu adalah menjadi PNS. Hmmmm,...sepertinya terlalu berlebihan. Paling tidak itu yang saya rasakan. Bagi saya menjadi seorang PNS itu susah kaya. Apalagi kalau jadi PNS yang jujur dan berbakti di Indonesia. Wah, wah,...nggak kebayang deh,..gaji pas-pasan, kenaikan pangkatnya susah,...dan jarang dapat penghargaan dari atasan. Contohnya saja kisah Oemar Bakrie di lagunya bang Iwan Fals. Sepertinya cocok menjadi gambaran. Tapi ini pendapat saya lho,...tidak semuanya sama kan?

Ada seorang teman saya yang begitu FANATIK dengan PNS. Pokoknya PNS forever lah. Apapun untuk PNS. Meskipun harus melintas badai, menyeberang lautan dan mendaki gunung,...asalkan menjadi PNS, ia pasti akan melakukannya. Hmmmm,...aneh. Sebegitu indahkah menjadi seorang PNS? Atau jangan-jangan ia terkena PNS Syndrome? Hmmm,..bisa jadi demikian. “Memang sih gaji PNS kecil,...tapi jadi PNS tuh ayem,..tentrem,..apalagi dapat pensiunan,..” , ini jawaban teman saya saat saya tanyakan alasannya fanatik PNS.

Menjadi PNS ternyata juga menjadi dambaan bagi sebagian besar pencari kerja, baik yang bermodalkan ijasah SMU maupun mereka yang bergelar panjang. Alasannya pun hampir seragam. “ Jadi PNS tuh terjamin hidupnya,..kan dibayar negara mas”, ini jawab mereka.

Akhir 2007 yang lalu pun saya tergiur untuk mencoba keberuntungan ikut seleksi PNS Departemen Kehutanan di Semarang. Anda tahu yang biasanya terjadi bukan,....ya,..betul sekali,...peserta seleksi mencapai ribuan bahkan puluhan ribu orang. Hmmmm,...luar biasa. (Event ini mungkin hanya bisa disaingi oleh ajang pencarian bakat di TV-TV kita, misalnya saja audisi Indonesian Idol).

Tapi sayangnya saya GAGAL lolos seleksi PNS. Yah,...nasib.

Saya pun pulang dengan segudang pertanyaan...”Apa yang harus saya lakukan setelah ini?”,...mencari pekerjaan lagi sepertinya sudah jenuh dan malas. Menjadi pegawai swasta sepertinya lebih menjanjikan, tapi itu pun harus dibayar dengan waktu dan tenaga yang sangat terkuras. Oh tidak,...tak adakah hal yang lebih indah dari ini....

Sepertinya saya lebih suka menjadi wirausahawan dibanding karyawan.