Sebuah Keyakinan

Author: oengz // Category:
Berkumpul dengan keluarga besar Ayah saya selalu menjadi agenda di hari kedua Lebaran yang lalu. Tepatnya adalah di Banyumas. Tapi entah kenapa selalu saja ada perasaan malas melakukannya. Sepertinya semua terasa hambar dan tak bermakna bagi saya. Apa mungkin karena jarang berinteraksi dengan mereka?,...bisa jadi demikian. Tapi sepertinya karena ada pertanyaan-pertanyaan aneh nan mematikan yang selalu mereka lontarkan. “...gimana sekarang,...nglamar kemana aja?”,...”Kerja di mana nih sekarang?”,....dan seterusnya dan seterusnya. Hmmm, menyebalkan....

Memang sih, di satu sisi saya merasa semakin termotivasi untuk membuktikan kehebatan bisnis yang saya yakini selama ini. Tapi di sisi lain juga ada perasaan dongkol dan kesal. Seolah-olah saya akan begitu dihargai dan diagungkan jika saya sudah KERJA,...(apa pun pekerjaannya mungkin). Seolah-olah hanya karena saya di rumah maka saya itu tidak melakukan apa-apa. Aneh....

Seringkali saya sulit memahami jalan pikiran para orang tua (mungkin mereka juga merasakan hal yang sama terhadap saya,he.he...). Apakah status seseorang itu hanya dilihat dari seberapa pagi ia berangkat dan seberapa sore ia pulang ke rumah sementara ia justru tampak tidak menikmati jerih payahnya. Terjebak dalam kehampaan rutinitas dan penghasilan yang pas-pasan.

Hmmm,...yang ingin saya lakukan saat ini adalah MEMBUKTIKAN Keyakinan saya. Insya Allah,...saya akan tunjukkan kepada mereka. Saya akan miliki semua yang bisa saya miliki, (ya iyalah,...kalo nggak bisa mah ngapain susah-susah nyari..he.he..). Saya akan tunjukkan bahwa saya bisa sukses. Sukses,...Sukses,....Sukses.....

0 Responses to "Sebuah Keyakinan"

Post a Comment