Rasa Sayange..
Mungkin Anda sudah tahu apa yang akan saya bicarakan ini..ya,betul sekali…saya ingin membicarakan tentang INDONESIA - MALAYSIA. Kenapa,..??!! because what??!! karena sepertinya ini sesuatu yang menarik ditinjau dari perspektif hubungan internasional yang selalu mengalami pasang surut.
Kita semua tahu tentang theme song pariwisata Malaysia beberapa waktu yang lalu yang secara luar biasa ternyata menampilkan lagu Rasa Sayange. Seketika itu juga hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia berontak,.ups,sorry,..protes keras terhadap langkah yang diambil Pemerintah Malaysia. Indonesia menganggap tindakan itu sebagai sesuatu yang tidak wajar dan SALAH BESAR.
Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kali terjadi menyangkut hubungan INDONESIA-MALAYSIA. Kita mencatat berbagai peristiwa selalu mengiringi hubungan kedua negara, bahkan sejak Bung Karno berkuasa dulu. Bebarapa peristiwa aktual diantaranya adalah kasus SIPADAN-LIGITAN,kasus AMBALAT, masalah garis batas perairan kedua Negara, kasus kekerasan terhadap TKI, dan yang teraktual adalah klaim MALAYSIA atas beberapa kesenian daerah INDONESIA maupun LAGU DAERAH, termasuk diantaranya adalah ANGKLUNG, REOG, dan tentunya adalah RASA SAYANGE. Berbagai kejadian ini lantas membuat saya berpikir,..apa benar INDONESIA-MALAYSIA adalah NEGARA SERUMPUN ?!?..atau saking akrabnya kita malah jadi sering bertengkar ??!!?..
Ditinjau dari sudut mana pun, klaim MALAYSIA itu adalah sesuatu yang TIDAK DAPAT DIBENARKAN, dan saya termasuk orang yang SANGAT SETUJU dengan hal itu…eiit, tapi tunggu dulu, jangan terbawa nafsu amarah…mari kita telaah lebih dalam lagi. Salah satu museum di MALAYSIA bahkan menampilkan beragam budaya INDONESIA mulai dari ujung barat hingga ujung timur INDONESIA dengan sangat rapi disertai dengan keterangan yang cukup lengkap. Sesuatu yang ANEH bukan ?..MALAYSIA pun memperoleh devisa berkat hal itu. Tapi bukan masalah devisa dan uang yang saya bicarakan. Tapi lebih kepada masalah KEPEDULIAN,CARE kita terhadap sesuatu milik kita, yaitu KEBUDAYAAN. Bayangkan saja negara lain bisa menyusun beragam kebudayaan INDONESIA menjadi seperti sebuah SIMFONI yang nyaman untuk didengar dan dilihat, sementara kita MUNGKIN sudah lupa dengan budaya-budaya kita sendiri..
Ketika klaim terhadap beberapa budaya itu terjadi, kita, bangsa INDONESIA, tiba-tiba saja menjadi merasa “PUNYA”,..”MEMILIKI”,..dan lain-lain terhadap budaya itu. Padahal mungkin sebelum klaim itu terjadi, kita sudah hampir lupa, atau bahkan sudah melupakan budaya-budaya itu. Sebagai perbandingan misalnya GEDUNG JUANG 45 di kota kita. Coba Anda cermati berapa pengunjung per hari nya, per bulan, atau per tahunnya. Ramaikah ??!! saya yakin 90 % jawaban yang akan diberikan adalah SEPI. Seandainya ada 5 pengunjung satu hari pun sudah sesuatu yang luar biasa. ANEH bukan ?? sebagian besar dari kita lebih suka meluangkan waktu ke MALL, PANTAI, dan lainnya. Sekali lagi bukan masalah UANG dan DEVISA yang saya bicarakan, tapi lebih kepada CARE kita sebagai pemilik warisan perjuangan. Demikian juga dengan SENI BUDAYA kita. Kita lebih suka melakukan “DANCE MODERN”, meniru kehidupan asing yang dianggap GLAMOUR, HEDONIS dan entah istilah apa lagi, sementara kita justru lupa nyanyian daerah sendiri, tarian daerah bahkan mungkin alat musik tradisional kita.
Jadi apakah sudah sepantasnya kita berTERIMAKASIH kepada MALAYSIA ??!
Hanya Anda sendiri yang bisa menjawabnya..
Mungkin Anda sudah tahu apa yang akan saya bicarakan ini..ya,betul sekali…saya ingin membicarakan tentang INDONESIA - MALAYSIA. Kenapa,..??!! because what??!! karena sepertinya ini sesuatu yang menarik ditinjau dari perspektif hubungan internasional yang selalu mengalami pasang surut.
Kita semua tahu tentang theme song pariwisata Malaysia beberapa waktu yang lalu yang secara luar biasa ternyata menampilkan lagu Rasa Sayange. Seketika itu juga hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia berontak,.ups,sorry,..protes keras terhadap langkah yang diambil Pemerintah Malaysia. Indonesia menganggap tindakan itu sebagai sesuatu yang tidak wajar dan SALAH BESAR.
Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kali terjadi menyangkut hubungan INDONESIA-MALAYSIA. Kita mencatat berbagai peristiwa selalu mengiringi hubungan kedua negara, bahkan sejak Bung Karno berkuasa dulu. Bebarapa peristiwa aktual diantaranya adalah kasus SIPADAN-LIGITAN,kasus AMBALAT, masalah garis batas perairan kedua Negara, kasus kekerasan terhadap TKI, dan yang teraktual adalah klaim MALAYSIA atas beberapa kesenian daerah INDONESIA maupun LAGU DAERAH, termasuk diantaranya adalah ANGKLUNG, REOG, dan tentunya adalah RASA SAYANGE. Berbagai kejadian ini lantas membuat saya berpikir,..apa benar INDONESIA-MALAYSIA adalah NEGARA SERUMPUN ?!?..atau saking akrabnya kita malah jadi sering bertengkar ??!!?..
Ditinjau dari sudut mana pun, klaim MALAYSIA itu adalah sesuatu yang TIDAK DAPAT DIBENARKAN, dan saya termasuk orang yang SANGAT SETUJU dengan hal itu…eiit, tapi tunggu dulu, jangan terbawa nafsu amarah…mari kita telaah lebih dalam lagi. Salah satu museum di MALAYSIA bahkan menampilkan beragam budaya INDONESIA mulai dari ujung barat hingga ujung timur INDONESIA dengan sangat rapi disertai dengan keterangan yang cukup lengkap. Sesuatu yang ANEH bukan ?..MALAYSIA pun memperoleh devisa berkat hal itu. Tapi bukan masalah devisa dan uang yang saya bicarakan. Tapi lebih kepada masalah KEPEDULIAN,CARE kita terhadap sesuatu milik kita, yaitu KEBUDAYAAN. Bayangkan saja negara lain bisa menyusun beragam kebudayaan INDONESIA menjadi seperti sebuah SIMFONI yang nyaman untuk didengar dan dilihat, sementara kita MUNGKIN sudah lupa dengan budaya-budaya kita sendiri..
Ketika klaim terhadap beberapa budaya itu terjadi, kita, bangsa INDONESIA, tiba-tiba saja menjadi merasa “PUNYA”,..”MEMILIKI”,..dan lain-lain terhadap budaya itu. Padahal mungkin sebelum klaim itu terjadi, kita sudah hampir lupa, atau bahkan sudah melupakan budaya-budaya itu. Sebagai perbandingan misalnya GEDUNG JUANG 45 di kota kita. Coba Anda cermati berapa pengunjung per hari nya, per bulan, atau per tahunnya. Ramaikah ??!! saya yakin 90 % jawaban yang akan diberikan adalah SEPI. Seandainya ada 5 pengunjung satu hari pun sudah sesuatu yang luar biasa. ANEH bukan ?? sebagian besar dari kita lebih suka meluangkan waktu ke MALL, PANTAI, dan lainnya. Sekali lagi bukan masalah UANG dan DEVISA yang saya bicarakan, tapi lebih kepada CARE kita sebagai pemilik warisan perjuangan. Demikian juga dengan SENI BUDAYA kita. Kita lebih suka melakukan “DANCE MODERN”, meniru kehidupan asing yang dianggap GLAMOUR, HEDONIS dan entah istilah apa lagi, sementara kita justru lupa nyanyian daerah sendiri, tarian daerah bahkan mungkin alat musik tradisional kita.
Jadi apakah sudah sepantasnya kita berTERIMAKASIH kepada MALAYSIA ??!
Hanya Anda sendiri yang bisa menjawabnya..
bagus juga artikel ini mas
hidup Indonesia....
bagus juga template barunya....
masa kini banget
:)