10 Tahun "MEI BERDARAH" (bag. 2)

Author: oengz // Category: , ,
MEI 1998 sangat mencekam bagi saya.

12 MEI 1998 menjadi AWAL terjadinya sebuah PERUBAHAN Besar di Indonesia. Saat itu DEMONSTRASI Besar-besaran terjadi di JAKARTA, tepatnya di Universitas TRISAKTI. 12 Mei 1998 menjadi hari yang tak akan dilupakan oleh siapa pun. Hari itu terjadi sebuah TRAGEDI. Beberapa MAHASISWA “ditembak” saat terjadi pergolakan di kampus TRISAKTI. ELANG MULYA LESMANA, HERI HARTANTO, HENDRIAWAN SIE, dan HAFIDHIN ROYAN tewas diterjang keBRUTALan APARAT (MILITER..??). Hampir seluruh korban (tewas dan terluka) ditembak di bagian KEPALA, LEHER, DADA, atau PUNGGUNG.

ELANG MULYA, tewas tertembak di dada. TKP :atas tangga.
HERI HARTANTO, tewas tertembak di punggung. TKP : dekat bawah tangga.
HENDRIAWAN, tewas tertembak saat berlari menuju tiang bendera di punggung dan leher. TKP: tiang bendera kampus.
HAFIDHIN ROYAN, tewas tertembak di kepala. TKP: dekat telepon umum.
(beristirahatlah dengan tenang di sisi-Nya kawan..niscaya perjuangan kalian tak akan sia-sia)

“Penembakan itu bukanlah penembakan yang yang dilakukan secara tiba-tiba”, kata seorang diplomat Barat. “Penembakannya berlangsung pelan-pelan, ditembakkan secara tidak tergesa-gesa selama jangka waktu lebih dari 1 jam”.

“Apabila anda melihat secara cermat di bagian mana ia ditembak (=di dadanya), penembakan itu TIDAK mungkin dilakukan secara ngawur atau sebuah kecelakaan biasa,” kata Bagus Yoga (=ayah ELANG MULYA), “ Ini pasti dilakukan oleh seseorang yang terlatih menggunakan senjata”.
PENEMBAKAN ini menjadi pemicu munculnya kerusuhan lainnya di seluruh JAKARTA dan beberapa kota di Indonesia...
Yang paling mengerikan adalah terjadinya kerusuhan MASSAL di JAKARTA pada 13-15 Mei 1998. Pembakaran dan penjarahan terjadi di mana-mana..dan yang menjadi korban mayoritas adalah etnis CINA. Banyak versi yang melingkupi peristiwa ini. Tapi yang jelas, telah terjadi sebuah KONSPIRASI besar di kalangan ELITE politik dan MILITER yang mengKAMBINGHITAMkan etnis CINA.
Hmm,..sangat mengerikan. Klimaksnya,...pada 21 Mei 1998, Soeharto resmi MUNDUR dari jabatannya.
Hari itu menjadi KEMENANGAN bagi pejuang REFORMASI,.. pejuang PERUBAHAN.
Hingga detik ini pun masih tak diketahui pasti siapa DALANG PENEMBAKAN tersebut. Semuanya terasa seperti sebuah REKAYASA.
Banyak orang yang diidentifikasi sebagai PROVOKATOR dalam semua KERUSUHAN. Hampir semuanya berbadan kekar dan terlatih. Sungguh ANEH....
Beberapa tahun setelah TRAGEDI ini terjadi, saya pernah nonton rekaman kejadian saat di TRISAKTI dan SEMANGGI...dan kejadiannya memang SANGAT MENGERIKAN. Saya sampai MERINDING dan GEMETAR. Tak bisa saya bayangkan jika saya ada di sana saat itu.








10 tahun berlalu tanpa ada kemajuan berarti,...semuanya ABSURD.
Namun saya yakin,..suatu saat KEBENARAN akan TERKUAK.
Di lain pihak, rakyat malah semakin MENDERITA. Harga SEMBAKO justru tak masuk akal.
Indonesia makin terpuruk di tengah himpitan KAPITALISME GLOBAL. Dan lagi-lagi, Indonesia tidak memiliki fondasi yang kokoh untuk menghadapi semua tekanan.
10 tahun bukanlah waktu yang lama. Lihat KOREA, dan THAILAND yang sama-sama mengalami krisis pada 1997... Mereka mampu BANGKIT karena fondasi ekonomi dan politik mereka yang kokoh.
Apa faktor PEMBEDAnya?? Mereka memiliki kemauan kuat untuk sama-sama bangkit. Sama-sama saling merasa memiliki sebagai sebuah BANGSA. Sementara INDONESIA telanjur mengalami KOMPLIKASI di semua sektor karena rapuhnya sistem. Selalu ada orang yang mencari untung di tengah situasi sulit.
Semoga saja semua ini akan segera berakhir.

0 Responses to "10 Tahun "MEI BERDARAH" (bag. 2)"

Post a Comment